Kamis, 05 Juli 2012

51.895 Guru Bersertikat di Sumut Diuji Kompetensi

MEDAN (Berita): Dengan menggunakan sistem online, secara nasional 51.895 guru di Sumut yang telah lulus sertifikasi dan telah memperoleh tunjangan profesi harus mengikuti Uji Kompetisi Guru (UKG) pada 30 Juli 2012 ini.
Kepala Lembaga Pen­jamin Mutu Pendidikan (LP­MP) Sumut Drs Bambang Wi­nar­ji MPd mengatakan program UKG itu ti­dak ada kaitannya dengan pem­bayaran tunjangan profesi, melainkan untuk pemetaan sejauhmana kompetensi guru dalam melakukan proses pembelajan pasca lulus sertifikasi.“Para guru yang akan diuji kompetensinya itu jangan ce­mas atau ragu untuk mengikuti program tersebut bisa mempengaruhi tunjangan profesi­nya,” kata Bambang Wi­nar­ji di kantornya Jalan Asam Kumbang Medan, kemarin.

Bambang menegaskan UKG ini bertujuan se­bagai pemetaan terhadap peningkatan profesionalisme guru. Pasalnya, bagi guru yang lulus sertifikasi akan menerima tunjangan profesi dan untuk mengukur kompetensi atas penghargaan tunjangan profesi yang diberikan maka guru perlu dilakukan UKG. Ke depan dengan tunjangan profesi dan diklat yang diberikan kepada guru akan dapat mengukur kemampuan dan kelemahan guru sesuai bidang studinya mengajar di kelas.
Didampingi humas Syamsir Alamsyah Batubara S.S, M Faisal Syamir S.Sos dan Rein­hard Gultom selaku tim pengolah data, Bambang menyebutkan, UKG akan digelar se­rentak di Indonesia. Sedangkan di Sumut akan diadakan di sejumlah titik lokasi ujian di sekolah di kabupaten/kota.
Disebutkannya, sebanyak 150 titik lokasi UKG di Sumut sudah terdata. Namun jumlah itu dinilai masih kurang, me­ngingat peserta UKG sangat besar jumlahnya.Untuk itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) me­minta LPMP, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota menyiapkan lokasi dan tempat UKG misalnya di sekolah yang memiliki laboratorium komputer terdiri dari 25 unit komputer terhu­bung dengan fasilitas internet.
Seperti di Medan, katanya, terdapat 23 titik lokasi yang siap mengadakan ujian tersebut, dengan ketentuan 1 titik lokasi mempunyai minimal 25 komputer yang nantinya akan digunakan 20 komputer untuk peserta UKG dan 5 komputer cadangan untuk mengantisipasi bila terdapat komputer yang rusak.
Sedangkan durasi UKG ra­ta-rata dua jam dan tiap 1 titik lokasi ujian diupayakan bisa tiga gelombang setiap harinya melaksanakan ujian. LPMP me­ngupayakan agar UKG di Su­mut bisa tuntas dalam waktu 4 hari.
Sementara bagi daerah yang tidak memiliki infrastruktur komputer seperti di Nias Barat bisa bergabung ke Gunung Si­toli. Untuk itu dalam waktu dekat ini, LPMP akan bertolak ke Jakarta untuk menunggu petujuk teknis (juknis).
Usai pertemuan nantinya di Kemdikbud, LPMP akan mengudang Dinas Pendidikan Kabu­paten/Kota se Sumut mengadakan sosialisasi dan tetap membuka peluang data peserta UKG yang valid dan bila terdapat selisih bisa segera disesuaikan di LPMP. “Jika setiap perubahan data yang dikirim dari daerah diminta segera melaporkannya un­tuk evaluasi data yang up-to date,” ujar Bambang seraya me­nyatakan data di LPMP me­nyebutkan terdapat 54 ribuan guru yang lulus sertifikasi dan telah menerima tunjangan pro­fesi sejak tahun 2006 di Sumut.
Guna mengantisipasi per­bedaan data tambah, LPMP te­rus melakukan pembersihan data terutama bagi guru yang  telah meninggal dunia, pensiun dan alih profesi sebagai pengawas sekolah, sehingga data yang dimiliki sekarang ini menjadi tidak akurat.(aje)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar