Rabu, 15 Agustus 2012

Pencairan Tunjangan Guru Honorer Dinilai Tak Efektif

WONOSOBO, suaramerdeka.com - Ratusan guru honorer yang berada di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag) mengantre di Kantor Pos Wonosobo untuk menerima subsidi tunjangan fungsional bagi guru bukan pegawai negeri sipil (PNS), Rabu (15/8). Namun pendistribusian dana itu dinilai tidak efektif.

Salah satu guru MI Maarif Islamiyah Jolontoro, Sapuran, Tri Indana (27) mengatakan, seharusnya pendistribusian dana itu dilakukan di masing-masing Kantor Pos Kecamatan sehingga tidak terjadi banyak antrean. Selain itu, pihak Kantor Pos sendiri akan terbantu karena tidak direpotkan melayani ratusan guru dalam satu waktu.

Sistem lain yang bisa dilakukan misalnya melalui rekening masing-masing guru. Dengan demikian akan lebih efektif dan efisien. "Kami mengantre sangat lama dan melelahkan, apalagi ini sedang puasa," keluhnya.
Sementara itu, Kepala Kanto Pos Wonosobo, Seno Adji Agung Nugroho mengatakan, pihaknya hanya betugas mendistribusikan tunjangan tersebut. Pihaknya juga sudah menyiapkan dua loket di luar loket utama, agar pendistribusian itu tidak mengganggu pelayanan lainnya.


Total jumlah guru yang mendapat subsidi tunjangan fungsional itu sekitar 800 orang se-Wonosobo yang ditargetkan selesai dua hari yakni Rabu (15/8) dan Kamis (16/8). "Kami berharap uang itu bisa segera selesai didistribusikan sebelum Lebaran," paparnya.

Dia menjelaskan, pihaknya dalam menjalankan tugas didasari dengan edaran Surat Keputusan Kementerian Agama yang berisi tentang nama, jumlah tunjangan yang diterimakan dan tingkat pendidikan. "Surat keputusan itu sampai ke Kantor Pos Wonosobo pada Selasa (14/8) dan langsung kami tindak lanjuti," terangnya.
( Rinto Hariyadi / CN31 / JBSM )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar